Selamat Hari Pahlawan 10 November 2021. Mari gelorakan semangat untuk berinovasi wahai generasi muda Indonesia, jadilah pahlawan masa kini yang membanggakan negeri.
Saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaan nama-nama pemuda sebagai pendiri bangsa (founding father) atau dapat disebut sebagai pahlawan kemerdekaan harum tercium. Secara definitif pahlawan merupakan seseorang yang berani membela kebenaran dengan semangat perjuangan yang tinggi untuk kemaslahatan orang banyak. Tidak hanya membela kebenaran, namun pahlawan juga rela mengorbankan nyawa dalam perjuangannya yang tidak semua orang dapat melakukannya. Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia yang merdeka atas perjuangan para pahlawan sudah sepatutnya kita menghargai jasa-jasanya.
Di era globalisasi dan peperangan modern saat ini, jasa pahlawan kemerdekaan nampaknya tidak melekat lagi dalam diri masyarakat yang mengklaim dirinya sebagai masyarakat modern. Mereka lebih bangga dan mengenal tokoh-tokoh asing yang notabenenya tidak berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. Akibatnya apresiasi terhadap jasa pahlawan mengalami alienasi di tanah airnya sendiri. Sebagai generasi bangsa Indonesia kita harus membumikan rasa nasionalisme dan membangkitkan jiwa patriotik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Apabila mengingat hakikat bangsa Indonesia merdeka yang tidak terlepas dari jasa pahlawan, karena mereka telah berhasil membawa bangsa ini menjadi bangsa yang merdeka dan menjadikan Indonesia sebagai sebuah Negara yang terdiri dari beribu budaya. Sesungguhnya hal ini menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia terhadap warisan nenek moyang dan jasa pahlawan kemerdekaannya.
Pada tanggal 27 Oktober 1945 kota Surabaya dilakukan serangan umum sebelum dihujani bom, ditembaki dengan membabi buta dari darat, laut, dan udara oleh tentara Inggris. Setelah diadakannya gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun demikian tetap saja terjadi keributan antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (pimpinan tentara Inggris untuk daerah Jawa Timur), pada tanggal 30 Oktober 1945. Oleh karena terjadinya kesalahpahaman, maka terjadilah peristiwa tembak-menembak antara rakyat Indonesia dan tentara Inggris yang akhirnya membuat mobil jenderal Inggris itu meledak terkena tembakan dan hangus terbakar.
Ultimatum dan perang besar-besaran yang terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945 mengakibatkan banyaknya pejuang-pejuang Indonesia yang berguguran dan rakyat yang tidak sedikit menjadi korban peperangan tersebut. Atas dasar hal itu, tanggal 10 November dikenang sebagai Hari Pahlawan. Sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa para pahlawan kemerdekaan, beberapa Negara menetapkan suatu tanggal sebagai Hari Pahlawan. Termasuk di Indonesia.
Pelbagai cara dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan seperti upacara pengibaran bendera, mengunjungi taman makam pahlawan, dan orasi-orasi kepahlawanan. Cara untuk memperingati Hari Pahlawan seperti kegiatan tersebut perlu dikembangkan agar generasi bangsa Indonesia lebih menghargai jasa-jasa pahlawannya. Selain itu, yang terpenting dalam memperingati Hari Pahlawan terletak pada esensinya, yakni untuk meningkatkan rasa nasionalisme, patriotisme, dan semangat-semangat perjuangan agar terinternalisasi kepada generasi bangsa untuk menjadikan Negara Indonesia lebih maju.