Indonesia Tangguh
Indonesia Tumbuh
Dirgahayu Indonesia Ke 76
Kembali kobarkan semangat kemerdekaan menyambut HUT ke-76 RI, bangkit bersama rakyat
Perbedaan membuat kita kuat. Selama kita selalu bersatu, hambatan akan jadi tantangan yang bisa ditaklukkan, Bersatu untuk Indonesia, dirgahayu ke-76 Indonesiaku
-Kepala Desa Cipanas, M. Agus Sahputra, S.Sy-
Tahun ini, untuk kedua kalinya kita memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan dalam suasana prihatin. Pandemi Covid-19 belum surut, memicu permasalahan dan kesulitan berat, menggerus optimisme dan harapan.
Alhamdulillah, pemerintah didukung berbagai komponen bangsa terus bekerja keras untuk bangkit. Dalam suasana Hari Proklamasi Ke-76 ini, baik juga kita renungkan kembali amanat Presiden Soekarno untuk memacu semangat bangsa saat menghadapi kesulitan.
Dalam pidato ulang tahun proklamasi 1950, misalnya, Bung Karno mengatakan, ”Perjuangan kita jauh belum selesai, pembangunan menunggu bertimbun-timbun, hai bangkitlah kembali bangsaku, nyalakan dalam jiwamu apa yang kita namakan ’semangat proklamasi’.” (Ir Sukarno, Di Bawah Bendera Revolusi, 1965, hlm 120)
Lanjut Bung Karno, ”Semangat proklamasi adalah semangat rela berjuang... dengan mengesampingkan segala kepentingan diri sendiri. ’Semangat proklamasi’ adalah semangat persatuan, persatuan yang bulat-mutlak dengan tiada mengecualikan sesuatu golongan dan lapisan.”
Pada Hari Proklamasi 1951, Presiden Soekarno kembali menegaskan, ”Semangat 17 Agustus 1945 adalah semangat keikhlasan. Semangat pengorbanan. Semangat persatuan. Semangat Pancasila. Semangat pembangunan....” (Di Bawah Bendera Revolusi, 1965, hlm 142)
Bung Karno gencar mengingatkan bahwa ”semangat proklamasi”, ”jiwa proklamasi” adalah modal utama bangsa. Dalam amanat 17 Agustus 1952, ”Setiap kita merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan, setiap itu kita berada dalam keadaan sehabis lulus ujian dalam memberikan jawaban terhadap tantangan masa. Karena itu, hai bangsa Indonesia, selalu hiduplah dalam jiwa proklamasi dan jangan sekali-kali mengkhianati jiwa proklamasi itu!” (Di Bawah Bendera Revolusi, 1965, hlm 149)
Pidato-pidato Bung Karno terkait situasi, kondisi, dan konteks saat itu. Kini persoalan, kesulitan, tantangan, ancaman yang dihadapi berbeda dan kian kompleks. Namun, semoga makna pesan itu kita petik sebagai renungan dan penyemangat Hari Proklamasi Ke-76 ini, di tengah perjuangan berat dan panjang melawan Covid-19.
Dirgahayu Republik Indonesia.