Alhamdulillah, pada hari ini, Rabu, 11 September 2024, mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Bhakti Asih Purwakarta memulai kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Desa Cipanas. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak. Dengan menggunakan pendekatan Holistic Care, mahasiswa bertujuan memberikan pelayanan yang menyeluruh, mencakup aspek fisik, mental, dan sosial.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PKL, dilakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti perangkat desa, tokoh masyarakat, kader Posyandu, serta perwakilan RT/RW. Musyawarah ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat dan mencari solusi bersama.
Pada musyawarah tersebut, para mahasiswa memaparkan hasil survei dan observasi yang telah mereka lakukan selama di Desa Cipanas. Beberapa isu kesehatan yang menjadi perhatian utama mencakup tingginya angka kehamilan berisiko tinggi dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi. Diskusi kemudian berfokus pada penyusunan rencana tindak lanjut yang melibatkan peran aktif masyarakat dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Kepala Desa Cipanas, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran para mahasiswa. Beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi berharga bagi masyarakat dan membantu meningkatkan kualitas kesehatan di Desa Cipanas. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menangani berbagai permasalahan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan ibu hamil dan anak.
Informasi Terbaru Tentang Kesehatan Ibu Hamil dan Anak
Di Indonesia, kesehatan ibu hamil dan anak masih menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan masyarakat. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan, angka kematian ibu (AKI) masih tergolong tinggi, terutama pada kehamilan berisiko tinggi, seperti pada ibu hamil dengan kondisi anemia, tekanan darah tinggi, atau kehamilan pada usia muda atau lanjut. Faktor lain seperti rendahnya akses terhadap fasilitas kesehatan dan pengetahuan tentang perawatan kehamilan juga turut menyumbang angka tersebut.
Selain itu, pemberian ASI eksklusif masih menjadi tantangan di banyak daerah. Meskipun sudah ada kampanye besar-besaran tentang manfaat ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, tingkat kesadaran dan partisipasi ibu menyusui masih bervariasi. ASI eksklusif tidak hanya membantu perkembangan fisik bayi, tetapi juga meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit kronis di masa depan.
Kegiatan seperti PKL yang melibatkan mahasiswa kebidanan di Desa Cipanas diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak, serta mendorong praktik-praktik kesehatan yang lebih baik di tingkat keluarga.